Sinopsis materi Ujian (MID) Pengembangan Peserta Didik

Ø  Perkembangan peserta didik

1.      Pandangan manusia dengan kedudukannya sebagai peserta didik haruslah menempatkan manusia sebagai pribadi yang utuh.

2.      Manusia sebagai hakekatnya sebagai makhluk berkembang, individual, sosial, dan religi.

3.      Memandang manusia secara utuh dan tidak dapat dipilah-pilah yaitu sebagai satu kesatuan yang terintegrasi.

Ø  Pertumbuhan dan perkembangan

1.      Persamaan : dua hal yang menjelaskan adanya perubahan yang bersifat progresif, namun sifatnya berbeda.

2.      Perbedaan :

Pertumbuhan         perkembangan

Bersifat kuantitatif         bersifat kualitatif

Berkaitan dengan aspek fisik         berkaitan dengan pematangan fungsi tubuh

Ct. ukuran berat badan, tinggi badan         bertambahnya pola piker, emosi

Ø  Faktor yang mempengaruhi perkembangan

1.      Genetik : faktor bawaan baik yang normal atau abnormal.

2.      Lingkungan : mencakup lingkungan pre dan post natal yang mencakup lingkungan bio-fisik dan psiko-fisik.

Ø  Manfaat mempelajari PPD

1.      Bagi pendidik.

  • Memberi gambaran tentang perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupan beserta faktor-faktor yang mempengaruhi, meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
  • Memberi gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan pesserta didik.

2.      Bagi peserta didik.

  • Memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep PPD yang meliputi individu dalam menjalani tahapan perkembangan dari pre natal hingga lanjut usia.
  • Mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam proses pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangannya.

Ø  Teori-teori perkembangan

1.      Teori nativisme.

  • Tokoh : Schoppenhouer, Plato, Descartes, Lambroso.
  • Natus = lahir, natives = kelahiran/pembawaan.
  • Inti teori : pembawaan berpengaruh penting pada perkembangan menusia.
  • Kelebihan : menghargai akan hakekat pembawaan individu yang mempengaruhi perkembangan.
  • Kelemahan : menafikan lingkungan sehingga tidak dapat menjelaskan kejadian-kejadian di masyarakat; pesimis terhadap proses pendidikan.

    2.      Teori empirisme

  • Tokoh : john lock.
  • Empiri = pengalaman
  • Inti teori : perkembangan semata-mata dipengaruhi factor lingkungan.
  • Kelebihan : menghargai pengaruh penting lingkungan dalam perkembangan individu.
  • Kelemahan : tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dimasyarakat, misalnya perlakuan pendidikan yang sama ternyata menghasilkan anak yang berbeda.

    3.      Teori konvergensi

  • Tokoh : William stern.
  • Inti teori : perkembangan individu ditentukan baik oleh pembawaan maupun lingkungan.
  • Kelebihan : menghargai adanya pengaruh pembawaan dan lingkungan dalam perkembangan individu.
  • Kelemahan : masih terlihat bahwa pembawaan dan lingkungan merupakan factor yang masih berdiri sendiri, tidak ada pengaruh timbale balik.

    4.      Teori interaksi

  • Tokoh : Piaget.
  • Interaksi : pengaruh timbale balik.
  • Inti teori : perkembangan tidak hanya dipengaruhi pembawaandan lingkungan antara pemasakan dan belajar, melainkan juga interaksi antara pribadi dan dunia luar.
  • Adanya kovariasi factor pembawaan dan lingkungan, artinya kedua factor berjalan bersama-sama.

Ø  Implikasi teori-teori perkembangan terhadap dunia pendidikan.

1.      Teori-teori perkembangan menunjukkan bahwa ada factor-faktor yang mempengaruhi individu dalam menjalani tahapan perkembangan yang terkait dengan adanya tugas-tugas perkembangan.

2.      Tugas perkembangan menunjukkan adanya hubungan dengan proses pendidikan yang diterima, sehingga diharapkan adanya proses pendidikan yang sesuai dengan tugas perkembangan peserta didik sehingga fungsi psikologisnya dapat teroptimalisasi.

 

Ø  Tugas-tugas perkembangan.

  • Tugas-tugas yang harus dilakukan seseorang dalam satu periode tertentu sesuai dengan norma masyarakat serta norma kebudayaannya.
  • Tujuan :

1.      Sebagai petunjuk untuk mengetahui apa yang diharapkan oleh masyarakat

2.      Memberi motivasi kepada individu untuk melakukan apa yang diharapkan oleh masyarakat.

3.      Menunjukkan apa yang mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka pada perkembangan berikutnya.

Ø  Keberhasilan dan kegagalan tugas perkembangan.

  • Keberhasilan : akan merasa bahagia, diterima, dengan baik oleh masyarakat, memiliki peranan penting (sangat membantu) dalam tugas berikutnya.
  • Kegagalan : merasa tidak bahagia, masyarakat kurang dapat menerima, menghambat tugas berikutnya.
  • Contoh : nikah tapi didahului. Si kaka di olok-olok masyarakat.

Ø  Faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan.

  • Yang menghalangi :

1.      Tingakat perkembangan yang mundur.

2.      Tidak ada kesempatan untuk mempelajari atau tidak ada bimbingan untuk menguasai tugas perkembangan.

3.      Tidak ada motivasi.

4.      Kesehatan yang buruk (psikiomotor)

5.      Cacat tubuh

6.      Tingkat kecerdasan yang rendah

  • Yang membantu :

1.      Tingkat perkembangan yang normal atau yang dipercepat

2.      Adanya kesempatan untuk mempelajari dan adanya bimbingan untuk menguasai tugas perkembangan

3.      Motivasi

4.      Kesehatan yang baik dan tiadanya cacat tubuh

5.      Tingkat kecerdasan yang tinggi

6.      kreativitas

Ø  Tugas perkembangan masa bayi dan awal kanak-kanak (0-6 th)

  • Belajar makan makanan padat
  • Belajar berjalan (1,3 th)
  • Belajar berbicara (2 th)
  • Belajar menguasai alat pembuangan kotoran (3 th)
  • Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
  • Kemampuan menstabilkan fisik
  • Membentuk konsep sederhana tentang kenyataan fisik dan social
  • Belajar berhubungan dengan orang tua, tetangga dan orang  lain disekitarnya
  • Belajar memahami benar salah dan mengembangkan kata batin

Ø  Tugas perkembangan akhir masa kanak-kanak (6-13 th)

  • Belajar keterampilan fisik untuk permainan biasa
  • Sebagai makhluk yang sedang tumbuh, mengembangkan sikap sehat terhadap diri sendiri
  • Belajar bergaul dengan teman sebaya
  • Mulai mengembangkan peran social pria dan wanita
  • Mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung
  • Mengembangkan pengertian-pengertian untuk kehidupan sehari-hari
  • Mengembangkan kata batin, moral dan skla nilai
  • Mencapai kebebasan pribadi

Ø  Tugas perkembangan masa remaja (13-21 th)

  • Penerimaan fisik sebagai laki-laki dan perempuan
  • Berhubungan dengan teman dari kedua jenis kelamin
  • Kemandirian emosional dan orangtua dan orang dewasa lain
  • Mencapai jaminan dan kemerdekaan dibidang ekonomi
  • Seleksi dan persiapan memangku suatu jabatan
  • Mencapai perkembangan intelektual dan pengertian yang dibutuhkan sebagai warga Negara
  • Memiliki keinginan dan memperoleh tanggung jawab social
  • Mempersiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga

Ø  Tugas perkembangan masa dewasa awal (21 – usia pertengahan)

  • Mulai bekerja
  • Belajar hidup dengan pasangan dalam perkawinan
  • Mulai hidup berkeluarga
  • Mengasuh anak
  • Mengelola rumah tangga
  • Menjadi warga negara yang bertanggung jawab
  • Menemukan kelompok social yang menyenangkan

Ø  Tugas perkembangan masa usia pertengahan (tengah baya)

  • Memperoleh pengakuan sebagai watga Negara yang sudah dewasa dan memperoleh tanggung jawab social.
  • Memantapkan dan memelihara kehidupan ekonomi
  • Membantu anak-anak remaja menjadi dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia
  • Mengembangkan kegiatan-kegiatan untuk mengisi waktu luang orang dewasa
  • Mempersatukan diri dengan pasangannya sebagai suatu kesatuan
  • Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan fisik
  • Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier pekerjaan
  • Penyesuaian sebagai orangtua

Ø  Tugas perkembangan masa tua atau kematangan akhir

  • Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
  • Menyesuaikan diri dengan kemunduran dan berkurangnnya pendapatan
  • Menyesuaikan diri atas kematian pasangannya
  • Menjadi anggota kelompok sebaya
  • Mengikuti pertemuan-pertemuan social dan kewajiban-kewajiban sebagai warga Negara
  • Menyesuaikan diri dengan peran social secara fleksibel.

 

Ø  HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN

     1.      Hukum masa peka

  • Hanya sekali datang pada setiap individu
  • Masa peka : masa dimana suatu fungsi yang perkembangannya harus dilayani dan diberi kesempatan sebaik-baiknya. Masa dimana perkembangan sesuatu fungsi maksimal besarnya.
  • Contoh : masa peka berjalan ialah tahun ke-2. Menggambar : tahun ke-5. Ingatan logis : tahun ke-12

     2.      Hukum rekapitulasi

  • Perkembangan psikis anak adalah ulangan secara singkat perkembangan umat manusia.
  • Seluruh perkembangan manusia terulang dalam waktu beberapa tahun saja secara singkat dalam perkebangan anak.
  • Faktanya ialah anak kecil memiliki kesamaan dengan bangsa primitive, misalnya suka dengan warna yang tajam, memiliki pikiran yang dinamis, takut hantu atau kekuatan gaib. Selain itu ialah adanya periode perkembangan sesuai dengan jalan perkembangan manusia, yakni masa berburu menyamun (sp 8  th), beternak (8-10 th), bertani (10-12 th), berdagang (12-14 th).

     3.      Masa menentang

  • Pada usia 14-17 th adanya perubahan radikal dalam perkembangan anak, misalnya adanya kenakalan dan sikap menentang terhadap petunjuk orangtua.

     4.      Masa penjelajahan dan penemuan

  • Anak lahir sebagai warga baru yang belum mengenal apapun. Dengan menjelajah, anak menemukan berbagai hal yang mempengaruhi proses perkembangan.

Ø  Implikasi hukum perkembangan pada dunia pendidikan

1.      Pendidikan harus diberikan tepat waktu dan terarah sehingga perkembangan yangsedang berlangsung dapat teroptimalisasikan.

2.      Metode pembelajarn disesuaikan dengan tahapan perkembangan peserta didik.

3.      Memfasilitasi/memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bereksplorasi dan berkreasi.

Ø  Prinsip-prinsip perkembangan dan implikasinya dalam dunia pendidikan

     1.      Prinsip kesatuan organis.

  • Perkembangan individu merupakan satu kesatuan antara beberapa fungsi yang saling berpengaruh antara satu dengan yang lain.
  • Contoh : perkembanga psikis anak harus juga dintijau dari perkembangan yang lain (afektif dan psikomotorik).
  • Implikasnya : pelajaran yang diberikan harus berhubungan satu dengan yang lain. Adanya kurikulum yang terintegrasi dengan baik.

    2.     Tempo dan irama perkembangan.

  • Menekankan bahwa masing-masing individu memiliki irama sendiri dalam perkembangannya, ada yang cepat ada yang lambat.
  • Implikasinya : proses pembelajaran harus menghargai keunikan masing-masing.

3.      Tiap-tiap individu mengikuti pola2 perkembangan yang umum.

  • Meskipun individu memiliki irama dan tempo yang berbeda, disertai bakat yang berbeda, namun individu tersebut masih mengikuti garis perkembangan umum. Jadi perbedaan itu bias disebabkan karena pembawaan dan lingkungan.
  • Contoh : A dapat berjalan diusia 1 th, tapi B baru dapat berjalan usia 1,5 th. Baik A dan B masih mengikuti pola perkembangan umum, walaupun A lebih cepat berjalan dari B.
  • Implikasinya : proses pendidikan dapat diberikan secara klasikal. Penggunaan alat peraga pendidikan bias digunakan dalam rentang waktu yang relative lama (tidak selalu diganti).

4.      Konvergensi/interaksi.

  • Antara pembawaan dan lingkungan sam berpengaruh dalam perkembangan individu. Misalnya anak mempunyai bakat yang baik, namun lingkungannya tidak menguntungkan, maka anak itu tentu tidak dapat berkembang dengan baik.
  • Implikasinya :

–          pendidik harus memberikan lingkungan pendidikan yang bervariasi sehingga potensi anak dapat teroptimalisasikan dengan baik.    Contoh : pembagian jurusan di SMA yang disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik.

–          pengaruh pendidikan dapat dibatasi oleh kemampuan anak. Contoh : pendidikan di SMA tidak dapat diberikan kepada anak yang IQnya dibawah 90.

–          Dalam batas-batas normal, kemauan anak tidak boleh dikekang/dibatasi karena anak adalah manusia yang harus aktif dan bukan pasif.

    5.      Kematangan

  • Proses pendidikan harus disesuaikan dengan kematangan peserta didik.
  • Contoh : anak usia 7 bulan baru bias duduk, tidak boleh dipaksa berjalan.

    6.      Setiap hasrat perkembangan terdapat hasrat untuk :

  • Mempertahankan diri : adanya hasrat untuk memenuhi kebutuhan, makan, minum, istirahat.
  • Mengembangkan diri : adanya keinginan untuk bereksplorasi, bergerak dan bermain.
  • Implikasnya : jalannya proses pembelajaran harus memperhatikan adanya hasrat / kebutuhan tersebut.

    7.      Fungsi psikis tidak timbul secara berturut-turut tetapi secara bersamaan.

  • Contohnya : kegiatan menulis melibatkan fungsi ingatan, pikiran, perasaan dan gerak secara bersamaan.
  • Implikasinya : proses pendidikan hendaknya memperhatikan keterlibatan beberapa fungsi dalam kegiatan pembelajaran.

    8.      Perkembangan mengikuti proses diferensiasi dan integrasi.

  • Dengan bertambahnya umur, perkembangan individu akan semakin maju juga, sehingga terjadi suatu proses diferensiasi dan integrasi.
  • Contoh : bayi memiliki gerakan yang tidak teratur. Dengan bertambahnya umur, geraknnya dapat dipisahkan (gerakan tangan saja) atau koordinasi gerakan (tangan dan kaki secara bersamaan).
  • Implikasinya : proses pembelajaran harus memperhatikan tingkat kemampuan dalam tahapan perkembangan.

    9.      Pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan suatu asuhan atau bimbingan yang dilakukan dengan sadar.

  • Implikasinya : para pendidik harus menyadari secara baik bahwa apa yang diberikan kepada para peserta didik itu baik dan sesuai dengan tahapan perkembangannya yang sudah dirancang secara terrencana.

 

 

Ø  Masa prenatal (perkembangan dalam kandungan)

1.      Biologis, konsepsi (pembuahan) bertemunya sel telur dengan sprema

2.      Psikologis, sejak janin bereaksi terhadap rangsang dari luar

3.      Fase prenatal dibagi jadi 3 yaitu

  • Fase germinal : 2 minggu yang pertama
  • Fase embrional : 6 minggu berikutnya (2-8 minggu)
  • Fase fetal : mulai minggu ke 8 sampai saat kelahiran

4.      Waktu kehamilan 270 hari atau kurang lebih 40 minggu sesudah menstruasi berakhir

5.      Pra maturitas/prematury bila berat bayi dilahirkan kurang dari 2500 gram dan periode kehamilan kurang dari 37 minggu

6.      Urutan perkembangan kepala, mata, tubuh, tangan, kaki, alat kelamin, dll berkembang dengan urutan tertentu.

7.      Meski perkembangan ini telah ditentukan secara biologic, namun pengaruh dari luar dapat menghambatnya

8.      Pengaruh prenatal terhadap tingkah laku.

  • Pengaruh lingkungan antara lain, factor ekstern (sinar rontgen, thalidomide [obat penenang], obat-obat keras), ketegangan emosional (ketegangan psikis pada dua bulan pertama menyebabkan kelainan mongolismus atau down syndrome), takhayul.
  • Sikap ibu, yaitu sikap menerima atau menolak terhadap kehamilannya berpengaruh terhadap bayi yang dilahirkan.

Ø  Masa bayi (0-2 th)

     1.      Arti tangis bayi

  • Kant, sebagai proses rohani manusia terhadap belenggu kepancainderaan yang akan dideritanya. Jiwa manusia mempunyai nilai yang jauh lebih luhur dari materi. Jiwa itu menentang proses yang membawanya kedalam hidup yang tunduk terhadap materi dan tubuh.
  • Sigmud  freud, sebagai ekspresi hendak kembali ke dalam kandungan yang serba tenang, aman, halus, lembut dan hangat. Kelahiran sangat mengejutkan, sehingga takut dan akhirnya nangis.
  • Sis heyter, pandangan kant dan freud fantastis dan subyektif. Tangis diartikan sebagai tanda bahwa ia mempunyai kesadran sebagai satu reaksi spontan yang disebabkan oleh dorongan dari dalam (batin). Dari segi biologis pertanda berfungsinya paru-paru dan organ yang lain sehingga terjadi adanya kehidupan.

    2.      Perkembangan fisik

  • Enam bulan pertama, pertumbuhan fisik sangat pesat.
  • Tahun pertama, peningkatan berat badan lebih cepat dari tinggi badan.
  • Tahun keduanya sebaliknya.

    3.      Fungsi psikologis

  • Kebiasaan tidur. Sejak lahir sampai 4 bulan bayi tidu 17-20 jam setiap harinya, kemudian secara berangsur-angsur turun 13-14 jam pada usia 1 tahun dan turun lagi jadi 11-12 jam pada usia 2 tahun.
  • Kebiasaan makan. Bayi yang baru lahir melakukan pengisapan atau penyedotan. Lapar atau haus menimbulkan tangis. Makanan dimulai dari cairan (susu)  menjadi agak padat menjadi padat. Masing-masing bayi memiliki kebiasaan makan dengan cirri khas individual bayi, missal makan banyak tapi frekuensi sedikit atau makan sedikit tapi frekuensi banyak. Perlu ditanamkan kebiasaan makan yang baik, bergizi untuk menunjang perkembangan fisik yang sangat menonjol.
  • Kebiasaan buang air pengendalian buang air besar dimulai sekitar usia 6 bulan dan terbentuk pada akhir masa bayi. Pengendalian buang air kecil dimulai sekitar 15/16 bulan sampai akhir masa bayi belum sempurna, masih banyak yang ngompol.

    4.      Perkembangan bicara

  • Berbicara merupakan sarana komunikasi yaitu untuk mengerti apa yang dikatakan orang lain dan mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kepada orang lain.
  • Tugas pertama memahami perkataan orang lain.
  • Tahapan pertama lebih mudah memahami apa yang dikatakan orang lain dari pada mengutarakan pikiran dan perasaan kepada orang lain.
  • Rasa senang, marah dan takut dimengerti anak sejak usia 3 bulan.
  • Usia 18 bulan, kata-kata diperkuat dengan isyarat.
  • Tugas kedua dalam berkomunikasi adalah belajar bicara yang diawali dengan prabicara (menangis, berceloteh, isyarat, dan pengungkapan emosi).

    5.      Perkembangan emosi

  • Emosi mamainkan peran penting dalam kehidupan anak.
  • Emosi dibedakan atas emosi yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan.
  • Emosi bayi sangat berbeda dengan remaja dan orang dewasa.

Ø  Masa kanak-kanak awal (2-6 th)

    1.      Perkembangan fisik

  • Pertumbuhan fisik lebih lambat bila dibandingkan dengan masa bayi.
  • Perkembangan fisik meliputi : tinggi, berat, perbandingan tubuh, postur tubuh, tulang dan otot, lemak, gigi.

   2.      Perkembangan bicara

  • Masa prabicara sudah mulai ditinggalkan.
  • Ada keinginan kuat untuk berbicara, karena berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi dan berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian.
  • Tugas dalam belajar bicara meliputi pengucapan kata-kata, menambah kosakata, membentuk kalimat.

   3.      Sosialisasi

  • Salah satu tugas perkembangan adalah menjadi kelompok, disebut masa pra kelompok
  • Diawali dengan keinginan kontak social dengan anak lain dan bermain. Dalam bermain sejajar diikuti dengan bermain kooperatif.
  • Pola perilaku social : meniru, persaingan, kerjasama, simpati, empati, dukungan social, membagi perilaku akrab.
  • Pola tidak social : negativism, agresif, perilaku berkuasa, memikirkan diri sendiri, mementingkan diri sendiri, merusak, pertentangan seks, prasangka.

   4.      Bermain

  • Masa kanak-kanak awal disebut masa bermain.
  • Pola bermain anak meliputi bermain dengan mainan, dramatisasi, kontruksi, permainan, membaca, film, radio, dan televise.

   5.      Perkembangan kognitif (pengertian)

  • Pengertian anak orang, benda, dan situasi meningkat pesat seiring perkembangan kemampuannya yang lain.
  • Konsep-konsep umum yang berkembang : kehidupan, kematian, fungsi tubuh, ruang, berat, bilangan, waktu, diri sendiri, kesadaran social, keindahan, kelucuan.

   6.      Perkembangan moral

  • Perkembangan moral pada tingkat yang rendah sehingga belum mampu menerapkan prinsip-prinsip benar-salah.
  • Anak belajar “bagaimana” tanpa tahu “mengapa”
  • Piaget menyatakan : moralitas melalui paksaan
  • Kohlberg merinci dan memperluas konsep perkembangan moralitas dengang 2 tahapan : (1) tahap pertama : anak berorientasi patuh pada hukuman dalam arti ia menilai benar salahnya perbuatan berdasarkan akibat fisik dari perbuatan itu. (2) tahap kedua : anak menyesuaikan diri dengan harapan sosial agar memperoleh pujian.

Ø  Masa kanak-kanak akhir

     1.      Kegiatan dan tingkah laku bermain

  • Bermain penting untuk perkembangan fisik, psikis, dan sosial
  • Bermain dilakukan secara kelompok kecuali yang tidak diterima kelompok
  • Anak laki-laki atau perempuan sadar akan kesesuaian jenis permainan dengan kelompok seksnya
  • Anak cerdas lebih banyak bermain sendiri daripada bermain yang berkaitan dengan sedikit melibatkan permainan fisik.
  • Sebagian anak menjadi kurang aktif karena kegiatan sekolah dan banyaknya acara film, radio, televise dan buku-buku bacaan.

           Macam kegiatan dan bermain

  • Bermain konstruktif : membentuk sesuatu (untuk laki-laki) dan menggambar (untuk perempuan)
  • Bermain menjelajah lingkungan kota atau desa
  • Mengumpulkan sesuatu yang menarik, misalnya kerang
  • Permainan dan olahraga
  • Hiburan : membaca buku, komik, film, radio, televise, berkhayal.

 

    2.      Perkembangan fisik dan psikomotorik

  • Badan bagian atas lebih lamban berkembang dari pada bagian bawah, bertambah berat karena bertambah jaringan urat daging, anak menjadi lebih stabil.
  • Pertumbuhan badan anak agak lambat
  • Hampir tidak Nampak perbedaan karena seks.
  • Kekuatan melempar, meloncat bertambah
  • Ada perubahan dalam sifat dalam frekuensi motorik kasar dan halus, gerakan motorik tergantung aturan formal, aturan yang ditentukan.

    3.      Perkembangan kognitif (pengertian)

  • Pada tahap operasi konkrit (piaget) : suatu masa dimana konsep yang pada masa awal kanak-kanak merupakan konsep samar, tidak jelas, sekarang menjadi konkrit dan tertentu.
  • Anak mempelajari konsep baru dari lama, media masa, dari sekolah, film, radio, televise, misalnya konsep sosial.
  • Memperbaiki yang salah dari yang lama, termasuk pengalaman sendiri.
  • Bobot emosi bertambah dan seragam, karena pengalaman hidup sendiri.

    4.      Perkembangan sosial

  • Masa usia berkelompok, ingin bersama dengan cukup teman bermain, berolahraga, dapat memberikan kegembiraan.
  • Semakin kuat keinginan bersama kelompok baik laki-laki maupun perempuan.
  • Tingkah laku sosial timbul dengan cara menirukan, belajar model, reinforcement dari teman.
  • Factor yang mempengaruhi : keadaan lingkungan, urutan kelahiran dan besar kecilnya kepekaan pengaruh teman-temannya.

    5.      Perkembangan moral

  • Pengetian tentang moral mulai mempertimbangkan keadaan khusus disekitar pelanggaran moral, relativisme moral menggantikan moral yang bersifat kaku (piaget), misalnya bohong pada situasi tertentu dibenarkan.
  • Perkembangan moral pada tingkat moralitas konvensional, anak mengikuti aturan-aturan dan penyesuaian konvensional, kelompok menerima, harus menyesuaikan dengan norma kelompok.

    6.      Sifat khusus masa kelas rendah SD

  • Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah.
  • Suka memuji diri sendiri
  • Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu, hal itu dianggapnya tidak penting.
  • Suka membandingkan dirinya dengan anak lain kalau menguntungkan dirinya
  • Suka meremehkan orang lain.

    7.      Sifat khas masa kelas tinggi SD

  • Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari.
  • Ingin tahu, ingin belajar, realistis.
  • Timbul minat kepada pelajaran khusus.
  • Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya disekolah.
  • Anak suka membentuk kelompok sebaya atau peer group untuk bermain bersama, dan mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompok.

    8.      Masa pueral

  • Dorongan untuk berkuasa yaitu menginginkan segala sesuatu yang serba ter.. (terkuat, terpandai, terhebat), timbul persaingan dalam kelompok menurut kliptrick disebut competitive socialization.
  • Sikap mental ekstravert : perhatian tertuju keluar, menurut wiliam stern alam kerja, mengenan dan berbuat, rasa diri dan sosial berkembang.

    9.      Masa negative

  • Masa yang merujuk pada suatumasa pra remaja langsung mengikuti masa pueral, berlangsung dalam waktu singkat.
  • Sifat-sifat negative pada anak perempuan ialah tidak tenang, kurang suka bekerja, suasana hati tidak sbaik, murung, asocial (menarik diri dari masyarakat dan agresif terhadap masyarakat). Anak laki laki ialah kurang suka bererak, lekas lelah, kebutuhan tidur besar, suasana hati tak tetap, pesimistik

   10.  Penyebab masa negative

  • Secara biologic mulai bekerjanya kelanjar kelamin, mempengaruhi perubahan secara radikal dalam tubuh anak, hal ini tidak dipahami oleh anak, sehingga timbul rasa ragu-ragu, malu, kurang pasti.
  • Masa ini berakhir ditandai : kesegaran jasmani, kegembiraan dalam bekerja, suasana hati gembira.

Tinggalkan komentar